Artikel Grafika Komputer

Teknologi Grafika Komputer
Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian pesan, gagasan, informasi, pikiran, kesan perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada khalayak. Dengan demikian pengetahuan tentang mesin-mesin, proses cetak, dan pengelolaannya menjadi inti pengetahuan yang perlu dikuasai para mahasiswa ATGT khususnya jurusan teknologi grafika.
Grafika merupakan teknologi yang memungkinkan hasil pikiran-pikiran tokoh ratusan bahkan ribuan tahun lalu sampai kepada kita berupa hasil cetakan. Karena jasa grafika juga, maka segala urusan manusia modern dipermudah atau sudah merupakan suatu mekanisme yang tidak mungkin ditinggalkan sejak sebelum lahir sampai ke liang lahat. Bahkan beberapa tahun setelah manusia di alam kubur masih memerlukannya, terutama yang berkenaan dengan kontrak tanah pemakaman.
Mulai dari bungkus korek api, ijazah, buku rapor, buku pelajaran, koran, majalah, sertifikat, surat keterangan, surat nikah, perangko, uang kertas, faktur, kuitansi, STNK, surat pajak, KTP, paspor, dokumen perdagangan, peraturan, sampai ke poster dan bentuk cetakan yang besar-besar, semua adalah hasil karya manusia yang hanya bisa diwujudkan melalui teknologi grafika.
Industri grafika maju pesat seiring dengan majunya era informasi termasuk cetak digital, dan meluasnya barang-barang keperluan manusia yang memerlukan lindungan berupa kemasan baik itu makanan/minuman, obat-obatan, racun atau barang-barang kimia lainnya. Selain itu pun perangkat-perangkat lunak komputer bahkan komputer itu sendiri pun memerlukan barang cetak baik untuk pembungkus/kemasan maupun buku-buku petunjuk atau tampilan paket latihan.
Sementara, mahasiswa jurusan desain grafika yang secara populer adalah desain grafis, wajib menguasai keterampilan/pengetahuan tentang desain khususnya desain media cetak. Sesuai dengan hakekat desain yang berarti kegiatan pemecahan masalah, maka diharapkan mereka mampu memecahkan masalah bagaimana merancang fisik dan visual suatu barang cetak agar komunikatif, efisien, artistik, dan printable atau tidak menemui masalah ketika rancangannya dieksekusi di industri percetakan. Jadi memang diharapkan agar mahasiswa jurusan ini mampu menerjemahkan desainnya agar langsung dapat dilaksanakan/diteruskan ke perusahaan-perusahaan percetakan atau persiapan-nya tanpa kendala yang berarti.
Hal ini menjadi penting mengingat masih banyak sekali hasil rancangan cetakan yang dikomplain oleh perusahaan-perusahaan percetakan atau industri grafika lantaran rancangannya menekankan pada seni rupa dan kreativitas saja, tetapi mengabaikan tuntutan teknis industri. Ini berarti mahasiswa mampu mengemas digital file, yang sebelumnya menggunakan istilah art work atau final artwork.
Desain grafis merupakan salah satu bentuk dalam desain yang lebih luas yaitu desain komunikasi visual, karena yang terakhir ini mencakup media yang juga bisa “bergerak” seperti film iklan, multimedia, audio visual, beberapa bentuk di dalam sinematografi, animasi, dan televisi.
Pengertian Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian pesan, gagasan, informasi, pikiran, kesan perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada khalayak.
Grafika merupakan teknologi yang memungkinkan hasil pikiran-pikiran tokoh ratusan bahkan ribuan tahun lalu sampai kepada kita berupa hasil cetakan. Karena jasa grafika juga, maka segala urusan manusia modern dipermudah atau sudah merupakan suatu mekanisme yang tidak mungkin ditinggalkan sejak sebelum lahir sampai ke liang lahat.
Mulai dari bungkus korek api, ijazah, buku rapor, surat kabar, majalah, buku pelajaran, koran, majalah, sertifikat, surat keterangan, surat nikah, perangko, brosur, folder, spanduk, company profile, formulir, tiket, meterai, uang kertas, faktur, kuitansi, STNK, surat pajak, KTP, paspor, dokumen perdagangan, peraturan, kemasan (kertas, karton, kaleng, plastik, dll) sampai ke poster dan bentuk cetakan dengan ukuran besar, surat-surat berharga yang dipergunakan pada bank-bank, dan sangat banyak jenis, bentuk, jumlah barang cetakan di masyarakat.
Semua adalah hasil karya manusia yang hanya bisa diwujudkan melalui teknologi grafika.
Industri grafika/ percetakan di Indonesia sampai saat ini masih belum mampu menyetarakan diri dengan standar mutu industri grafika internasional, khususnya Asia dan Australia. Akibatnya, industri grafika Indonesia belum mampu berperan dalam menjawab tantangan pasar global. Dengan kata lain belum "Go International" Salah satu penyebabnya karena masih belum terpenuhinya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Perubahan teknologi grafika terutama di pracetak sangat revolusioner. Perubahan software maupun hardware hampir dalam hitungan bulan.
Teknologi desk top publishing (DTP) yang belum lama berkembang, meluas kecomputer to film, computer to plate, computer to press, dan print on demand.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, teknologi cetak konvensional mulai bergeser ke arah digital print.
Perkembangan teknologi dan pasar grafika yang terus berubah cepat menjadikan para pelaku industri tersebut tertuntut harus bisa menyesuaikannya. Faktor waktu memang menjadi daya tarik bagi industri grafika, di samping juga tarif yang murah. Harga pokok produksi bisa ditekan dengan penggunaan alat berteknologi terbaru. Kemajuan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi cetak mencetak, sehingga di mana pun kita berada selalu menatap dan menggunakan barang cetakan.
Gambaran umum fungsi dan jenis barang cetakan yang demikian banyak dan bervariasi menuntut industri grafika melengkapi peralatan yang memadai dari kualitas dan kuantitasnya, serta kesiapan sumber daya manusianya sebagai penentu keberhasilan produksi.
Komentar
Posting Komentar